Dalam rindu
ku,bunda
Jangan tumpahkan air matamu ibu,
Karena aku tumbuh dari meneguk tetesannya .
Kau lihatkah hati yang haus ini ibu ?
Yang tersusun darah rindu pada tiap kucurannya.
Aku bukan rusak binasa ibu,
Melainkan tertempa menjadi peluru,
Yang akan mengoyak jantung musuhku.
Jangan mengira aku telah meninggal ibu,
Bukankah engkau yang menyerahkanku dalam pengajaran-NYA ?
Aku ini ibu,tengah membalas lembut beledru rahimmu dengan hamparan
rumput hangat
Aku tidak mendahuluimu ibu,
Tetapi tengah berlari membukakan gerbang surga untukmu
Serpihan ranjau yang menancap di dadaku ini ibu,
Adalah tiketmu menuju surga.
Maka jangan sia-siakan air matamu itu ibu,
Karena ia adalah kain kafanku…,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar