Senin, 12 Maret 2012

teringat tentangnya...,

Kutengadahkan wajahku menatap hujan, tetesan kristal-kristal bening itu berebut menyentuhku, perih. Ini lebih baik, dari pada aku terus menahan sakit tanpa alasan yang tiba-tiba muncul entah darimana. Meski titik-titik hujan itu mampu melubangi kulitku perlahan-lahan, aku sama sekali tak mau peduli. Aku ingin tuli, hingga aku tak bisa mendengar apapun lagi, kata-kata menyakitkan, ungkapan bodoh, tangisan, rintihan, teriakan-teriakan memuakkan, aku sungguh tak ingin

mendengar itu lagi. Otakku kelu dan mati rasa, kuharap begitu, karena aku lelah terus memikirkan hal-hal yang mustahil dan berkhayal tentang seseorang yang akan datang menyelamatkanku. Aku ingin hidup dalam mimpi dan tinggal disana selamanya, dan jika aku terbangun, aku berharap aku telah berada di dunia lain, dimana aku bisa merubah luka menjadi hal yang menyenangkan.
 Entahlah, aku bahkan tak percaya cerita ini mempunyai akhir…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar